Weekend sambil mengintip persona tersembunyi di Lelogama



Pulau Timor di provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Salah satu alternatif destinasi terbaik jika ingin  menikmati  dan menghabiskan waktu luang kita.

Dua minggu lalu saya dan beberapa teman saya mencoba menghabiskan waktu weekend kami dengan memilih Lelogama sebagai opsi perjalanan kami. Lelogama adalah Salah satu desa di kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten kupang, Nusa Tenggara Timur.

Setelah menyiapkan segala kebutuhan dalam perkemahan, kami pun mulai meninggalkan 110 km  perjalanaan kami dari kota kupaang menuju Lelogama.

Ditemani dengan ke-dua kendaraan sepeda motor kami, meskipun ditengah penatnya matahari kota kupang seakan membakar semangat kami menigkat untuk cepat tiba di Lelogama. 

Setelah menumpuh jarak yang cukup jauh kami pun tiba di Takari, disana kami singgah ke sebuah kios untuk menambah belanja kebutuhan kami disana, kira-kira Perjalanaan kami Masih menyisakan 1-2 jam lagi. 

 Perjalanaan pun kami lanjutkan dengan mengambil rute arah Lelogama, disini keindahan mulai dinikmati mulai dari area persawahan, perbukitan dan juga kawahasan hutan, namun tak lupa juga kami harus berhati-hati karena banyak sekali belokan seperti huruf S, selain itu banyak juga jurang sehingga laju kendaraan harus dijaga. 

Akhirnya 4-5 jam kami pun  tiba di Lelogama, Hawa dingin Lelogama mulai menyambut perjalanaan kami disekitar kawasan hutan sebelum kami tiba dipemukimaan di Lelogama. Disana bisa dijadijan tempat untuk beristirahat setelah menempuh jalan yang jauh, sembari menikmati keindahan hutan dengan ditemani kicauan burung-burung disana. 

Waktu menunjukan pukul 15.00 WITA, kami pun mencoba menelusuri desa Lelogama, kami mengambil rute perjalanaan ke Batu Basusun Lelogama, Setelah sampai kami harus merogoh masing-masng 5k sebagai karcis, untuk bisa masuk Dan menikmati keindahan Batu Basusun. Untuk masuk ke kawasan Batu Basusun kami harus berjalan kaki,  Cuaca setelah hujan jadi jalanannya pun licin, dan harus berhati-hati karena bisa saja terpeleset, namun semuanya dapat terbayar dengan  kicauan burung-burung di sekitaran area Batu, tak lupa kami berpose sebelum meninggalkan tempat ini.

Penelusuran pun kami lanjutkan, dengan mengambil rute balik ke area bukit Teletubies Lelogama, disini kami pun disuguhkaan dengan pemandangan menarik seperti sedang tinggal di Negeri di atas awan.

Kami pun bergegas memasang tenda, dan beruntung kami ditemani seorang bocah yang tinggal disekitaran bukit Teletubies, setelah semuanya selesai kami pun tak lupa untuk mengambil beberapa gambar, sambil menikmati keindahan bukit Teletubies. Awan dan hawanya yang sejuk membuat kami semakin bersemangat  untuk perkemahan kami. 

Sekitar sejam kemudin nasib sial malah menimpa kami, tiba-tibs hujan yang deras mengguyur di sekutar area bukit, namun karena tenda yang sudah terpasang kami pun memilih berteduh didalamnya hingga hujan reda,  setelah dipikir ini memang kesalahan kami karena  memilih berkemah di musim hujan.  Malam yang panjaang, harus kami lalui karena rintiknya hujan dan hembusan angin yang kencang, namun ini adalah suatu pengalaman luar biasa yang sudah kami lalui, 

Jadi bagi pengunjung yang ingin memilih alternatif berkemah sebaliknya mempersiapkan segalanya kebutuhan sebaik mungkin dan harus melihat pada keadaan cuaca atau musim kalau ingin benar-benar menikmati kegiatan perkemahan .

Disekitaran area bukit Teletubies ini ada kios dan SPBU jadi bagi pengunjung tidak perlu khawatir soal kebutuhan jajan dan bensin. Dan ingat Sampah jangan dibuanv sembarangan



#jalan2jenius

#kompetisiblogjenius

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teletubies, tinggal di negeri awan

Peran gen-Z dalam menghadapi dinamika pemilu di Indonesia