Peran gen-Z dalam menghadapi dinamika pemilu di Indonesia

 

Pemilihan umum ( Pemilu ) serentak akan dilakukan pada tahun ini, banyak orang dari berbagai kalangan berbondong-bondong menyuarakan dukungan agar terselenggaranya pemilihan yang  aman dan damai, begitupun dengan generasi milenial atau yang dikenal dengan gen Z . 

Apa itu gen-Z

Dilihat dari sensus penduduk 2020 gen z adalah generasi yang lahir pada antara tahun 1997 hingga tahun 2012, generasi milenial yang digadang-gadang menjadi motor pergerakan masyarakat saat ini. Gen Z ini lahir pada era globalisasi sehingga pengetahuan dan ketranpilan mengenai teknologo sangatlah pesat, bahakan sistem kerja mereka didasarkan pada penguasaan akan teknologi digital, sehingga peran gen-Z dalam menghadapi dinamika pemilu di Indonesia tahun ini dianggap sangat penting, 

Media sosial adalah gambaran masa depan generasi ini, generasi ini tidak pernah mengenal dunia yang benar-benar terasjng dari keberadaan orang lain. Jika seseorang tidak dapat berbicara dengan siapa pun dan dimana pun media sosial bisa menjadi jembatan atas keterasingan, sehingga semua orang dapat terhubung, berkomunikasi dan berinteraksi, disinilah media sosial bisa dijadikan oleh kaum gen-Z untuk mensosialisasikan dan membagikan informasi tentang pemilu. Keterhubungan gen-Z dengan orang lain adalah hal yang sangat penting, gen-Z ini memiliki rasa keingin tahuan tentang orang lain sangat tinggi sehingga media sosila bisa menjadi alternatif terbaik dalam berkomunikasi dan berinteraksi. 

Krativitas yang tidak terbatas, generasi ini punya banyak keahlian dalam menggunakan jaringan internet dan media sosial, begitun banyak aplikasi yang diciptakan dapat mereka operasikan dengan baik sehingga bisa memberikan informasi mengenai Pemilu dengan berbagai macam cara bisa melalui video-video kreatif yang membuat orang terinspirasi disamping itu informasi mengenai pemilu dapat disispkan.

Generasi z adalah generasi dengan sumbangsi terbesar di bangsa ini, peran generasi ini tidak bisa dipandang sebelah mata atau dianggap remeh, karena itu generasi ini harus difasilitasi dengan baik mulai dari ruang bebas untuk berinofasi dan berkreasi, serta kesempatan yang banyak bagi mereka untuk mengeksplor pengalaman meeeka